Peran Hutan Mangrove dalam Mengatasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam
Hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim dan bencana alam. Tanaman mangrove mampu menyimpan karbon lebih banyak daripada hutan hujan, sehingga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim.
Menurut Dr. Daniel Murdiyarso, seorang ahli mangrove dari CIFOR (Center for International Forestry Research), “Hutan mangrove sangat efektif dalam menyimpan karbon di dalam tanahnya, sehingga dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.”
Selain itu, hutan mangrove juga berperan sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi dan gelombang pasang yang dapat menyebabkan bencana alam. Menurut Dr. Jurgenne Primavera, seorang ahli mangrove dari SEAFDEC (Southeast Asian Fisheries Development Center), “Mangrove berperan sebagai perisai alami yang dapat melindungi pantai dari bencana alam seperti tsunami dan badai besar.”
Namun, sayangnya hutan mangrove di Indonesia masih terus mengalami degradasi akibat illegal logging, konversi lahan, dan pencemaran lingkungan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas hutan mangrove di Indonesia terus menyusut setiap tahunnya.
Untuk mengatasi perubahan iklim dan bencana alam, perlindungan dan rehabilitasi hutan mangrove perlu menjadi prioritas utama. Melalui kebijakan yang mendukung pelestarian hutan mangrove, diharapkan dapat menjaga keseimbangan ekosistem laut dan daratan serta mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim.
Dengan demikian, peran hutan mangrove dalam mengatasi perubahan iklim dan bencana alam sangatlah penting. Kita semua perlu bersama-sama menjaga kelestarian hutan mangrove demi keberlangsungan hidup bumi ini. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Emil Salim, “Hutan mangrove adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik demi kesejahteraan generasi mendatang.”